Pengalaman yang luar biasa adalah
ketika pada akhirnya aku bisa
menginjakkan kaki di air terjun batang kapas, bagaimana tidak untuk bisa sampai
kesana aku butuh 2 tahun sekedar mencari informasi gimana caranya supaya aku
bisa sampai di sana. Karena dari cerita
teman rute menuju ke air terjun tersebut
tidaklah mudah disebabkan akses inprastuktur yang payah....
Dalam hidup emang tidak ada yang
kebetulan, pada akhirnya dengan sayang nya Allah mempertemukan aku dengan salah
seorang pemuda desa tempat air terjun
itu berada dalam kegiatan sosia, yang ternyata dia adalah ketua pemuda desa itu
dan dia berjanji akan mengajak aku ke air terjun batang kapas.
Wiiiiiih..... rasanya senang
banget dong, nggak nyangka impian yang hampir pupus ternyata
bakal terwujud. Mulai deh ngumpulin pasukan yang bakal ikutan dan ngatur
jadwal untuk berangkat. Dari awal, jauh sebelum berangkat Arika Harmon pemuda
desa yang akan menemani perjalananku ke air terjun Batang Kapas sudah ngasih
tau beratnya jalan yang akan ditempuh namun hal itu tidak membuat aku surut
langkah, malah makin semangat kesana he he he
Setelah diskusi panjang dengan
kakak Nur Aisyah akhirnya kita berangkat kesana melewati wilayah Sumatera Barat
seperti arahan Arika ,mengingat melewati
Lipat Kain tidak mungkin kita tempuh, karena jalan menuju desa Lubuk Bigau
rusak parah setelah diterjang longsor hebat yang mengakibatkan daerah -daerah
tersebut terisolir dan sampai sekarang belum ada perbaikan jalan yang berarti
menurut aku di desa Lubuk Bigau dan sekitarnya. sediiiiiiih banget guys padahal
negara kita udah merdeka kan yaaaaaaa ?????
Perjalanan dimulai dari
Bangkinang menuju Tanjung Pati yang pada akhirnya sampai dipemberhentian desa Buluh Kasok, dari tempat
tersebut kita bakal naik ojek selama lebih kurang 1 jam. Disana Arika dan teman-teman nya udah menunggu.
Nah, dari sinilah pertualangan
seru dimulai, dengan medan jalan bebatuan, pendakian yang berliku plus jurang
disisi kanan jalan bener-bener nguji nyali, ditambah lagi tanpa pengamanan
ketika naik ojek. Tantangan pertama melewati sungai dengan rakit bambu,
berikutnya melewati bukit dengan jalan berbatu yang bikin beberapa dari kita
jerit-jerit ketakutan, gimana nggak histeris coba dengan kondisi jalan ala
kadarnya si pengendara ojek ngebut-ngebut pula euy, kalo jatuh ya bonyok juga.
bukit angin-angin |
Pemandangan sepanjang jalan
menuju desa Lubuk Bigau luar biasa keren.Pemberhentian
pertama kita, bukit Angin-angin. Di sini tempat singnal terakhir, so jika ingin
menghubungi keluarga dan orang-orang tersayang maka lakukan dibukit ini karena
setelah melewati bukit ini nggak usah ngerep hendphone ada singnal 3G
apalagi 4G, untuk ngirim sms juga nggak bisa apalagi buat ngeeksis disosmed.
Jika kamu butuh ketenangan bebas dari teror kebisingan kota tempat ini cocok
buat kamu. Air yang mengalir jernih, pepohonan nan rimbun, udara yang bersih,
suara binatang yang saling bersautan
menjadikan perjalanan terasa makin menyenangkan. sungguh nikmat Allah yang luar
biasa untuk negeri ini dan tanggung jawab kita untuk merawatnya agar tak musnah
oleh tangan- tangan serakah.
Sepanjang perjalanan dipenuhi dengan suguhan
kemolekan alam yang bikin pengen
berhenti setiap saat dan mengabadikan setiap moment keindahan yang terpampang
di depan mata namun hal itu tidak sepenuhnya bisa dilakukan mengingat tujuan
utama adalah ke air terjun batang kapas.
Akhirnya setelah melewati
perjalanan yang cukup memacu adrenalin sampai deh di desa Lubuk Bigau, desa
yang menjadi tujuan utama. di desa
disambut ramah oleh para penduduk , nginap di rumah warga sebelum
keesokan harinya melanjutkan perjalanan menuju air terjun menjalin. keakraban
diantara kita layaknya saudara yang sudah lama tak bersua.
Kesokan siangnya trip ke air
terjun pun dimulai, ditemani Arika dan adik-adik dari desa, sungguh perjalanan
yang nggak kebayang sebelumnya mengarungi sungai, bebukitan, dan penurunan
tajam serta dengan ransel dipunggung
cukup menguras tenaga. namun keindahan yang ada cukup sebagai pengobat lelah.
Perjalanan jauh yang ditempuh dengan berjalan kaki lebih
kurang 5 jam, membuat beberapa dari kita tidak hentinya bertanya "masih
jauhkah?', dan setiap pertanyaan itu dilontarkan jawabannya tetaplah sama dari
Arika sang turguide "dekat lagi nyampe kok, ayo semangat", dan tempat yang dimaksud adalah ini "ngalau
tada".
ngalau tada |
Dikira udah nyampe? belum cyin
ternyata perjalanan masih panjang, ngalau tada hanyalah tempa rehat sejenak
karena setelahnya masih ada tantangan yang tak kalah menggoda untuk menyurutkan
langkah. Namun dengan tekat yang kuat dan motivasi dari adek-adek yang ikut
bersama kami membuat semangat untuk melanjutkan perjalanan, sudah jauh berjalan
sayang jika menyerah sebelum sampai ketujuan..
Ketika gemuruh air kencang
terdengar, kaki semakin cepat melangkah tak sabar rasanya melihat pesona air terjun
batang kapas yang sebelumnya hanya dilihat lewat sosial media.
.
"Subahanallah" hanya kata itu yang
terucap dari bibir ketika air terjun batang kapas terpampang indah di depan
mata, ada rasa haru menghampiri. Dengan
perjuangan yang tidak mudah pada akhirnya kita bisa menatap dan mengabadikan
gagahnya air terjun batang kapas. Namun, kejutan keindahan tak berhenti sampai
disitu, keesokan paginya kita disuguhi pemandangan sungguh menakjubkan, dengan
melewati beberapa tantangan lagi.
Keindahan pertama melihat
matahari terbit dibalik air terjun. Untuk melihat pemandangan keren ini, kudu
mendaki bukit yang cukup terjal agar sampai pada cerukan yang ada di atas bukit
tersebut sekaligus akan menjadi tempat menginap pada malam harinya. Matahari
yang menghangatkan kulit, burung-burung terbang di depan air terjun, suara
Hylobates Agilis yang saling bersautan membuat betah dan enggan untuk beranjak
dari cerukan ini.
namun keindahan lain masih banyak
yang mesti nikmati. salah satunya melihat air terjun dari sisi kanan cerukan.
Puas menikmati indahnya pemandangan dari cerukan, Perjalanan dilanjutkan dengan
mengintari bukit untuk sampai dipuncak air terjun batang kapas. Menuju puncak air terjun dengan mengintari
bukit. Karena ke puncaknya tidak membawa apa-apa jadi perjalanannya tak berasa
terlalu berat. Namun cukup bikin lelah he he
Sampai dipuncak air terjun rasa
capek terbayarkan dengan keelokan yang sungguh luar biasa indah. Hutan rimbun, bebatuan yang tertata rapi, suara
binatang yang saling sahutan, lumut cantik
di atas bebatuan dan beberapa tumbuhan hutan yang tumbuh sekitarnya
menjadikan puncak air terjun makin eksotis. Bening dan dinginnya air yang
membelai setiap inci kulit dipuncak air terjun menjadikan tempat ini jadi luar
biasa keren... Semoga tempat ini akan
terus terjaga keindahannya...
Oke deh ya ntar disambung lagi
tulisannya tentang air terjun Tirai dan perjalanan ke batang kapas dari jalur
Lipatkain, sekarang hayati lelah banget hiks..hiks..
Oiya, kalo kamu punya kesempatan
kesini, tolong ya nggak usah ngotorin tempat ini dengan mencoret-coret dinding
cerukan dan bebatuan yang ada, trus jangan jadiin tempat ini tong sampah
juga.... kamu keren jika mampu menjaga kebersihan dan keindahan setiap tempat
yang kamu kunjungi.
#ayokeriau
#ayokeriau
Subhanallaah.... indah banget yah kak Rani.
BalasHapusHi, yeah this paragraph is really nice and I have learned lot of things from it on the topic of blogging. thanks. facebook.com login
BalasHapus