![]() |
dok. Pribadi |
Ah, mengenang mu membuat ingatan ku
melayang pada beberapa tahun silam semua begitu indah dikala itu. Meskipun aku
tak mengingat lagi secara detail awal kedekatan kita namun setiap waktu yang
terlewati sangat bermakna.
Lucu
rasa nya mengingat bagaimana hebohnya aku menjodohkan mu dengan sahabat ku,
tapi entah kenapa kamu malah menolak nya. Dan pada akhirnya sahabat ku itu
menikah dengan sahabat mu dan sekarang mereka sudah punya anak satu. aku
bahagia melihat mereka bahagia.
Sore
itu, fik aku telah membuat keputusan untuk kembali ke kota ku, keluarga ku
membutuhkan aku di dekat mereka.
itu arti nya kamu akan meninggalkan aku
sendiri disini rin? Kamu tega melakukan hal itu pada ku? hey siapa yang
meninggalkan mu? Kau sahabat ku, kau bisa menelpon, sms, kirim email pada ku atau kau bisa datang
ke kota ku kapanpun kau mau fik, jadi kau tak akan kehilangan aku.
kamu
serius mau pergi rin? iya fik, aku serius. rin, apa yang paling kamu ingin
kan dari aku? ya maksud ku apa yang paling kamu ingin aku lakukan untuk mu? kamu serius fik akan
melakukan apa yang aku inginkan? ya rin aku serius jadi katakanlah. Aku minta
kamu tak menikah sebelum aku menikah, karena aku akan kehilangan kamu setelah
kamu menikah, aku akan kehilangan teman ngobrol, kehilangan teman curhat. aku
akan berusaha memenuhi permintaan mu rin. Rin, kapan kamu berangkat?
Besok malam fik, aku boleh mengantar mu
kan? Ya tentu bolehlah, kamu kenapa seh
jadi aneh gitu? Sejak kepulangan ku ke kota asal ku telpon lah yang
mendekatkan kita, hampir tiap malam kita
saling telpon-telponan membicarakan banyak hal.
2
tahun sejak kita berpisah aku memutuskan untuk memberi kejutan pada mu dengan
datang ke kota mu tanpa memberi tahu,
dan ternyata kamu masih sama seperti 2 tahun yang lalu, syukurlah posisi
empuk di sebuah BANK ternama di kota ini tidak mengkorupsi
kepribadian dan moral mu. Kamu menemani ku menulusuri kembali kota yang
telah 2 tahun aku tinggalkan, tak banyak yang berubah kecuali kemacetan yang
bertambah parah. Kita membicarakan banyak hal hingga larut tiba. Fik, lusa aku
akan kembali pulang malam itu ku berucap
padamu setelah memecahkan keheningan yang tiba – tiba tercipta, lho kenapa
cepat banget sih pulangnya?, waktu cuci ku sudah habis, terima kasih
untuk waktu yang telah kamu luangkan
untuk ku. Sekarang mau kah kamu mengantarku pulang?
Dengan berat hati aku pergi meninggalkan kota yang memberi aku kenangan manis dan meninggalkan mu di sini, ah perpisahan mengapa terasa selalu menyedihkan? Anganku
malambung jauh kemasa –masa kebersamaan kita. Lamunanku pecah oleh deringan Hp ku,
dan ternayata kamu.
"assalamu’alakum, kamu
udah berangkat rin?"
waalaikumsalam Sudah fik,
eh iya maaf jaket mu kebawa lho sama aku gimana nih?
ya nggak apa – apa rin,
ada isinya di saku jaket aku itu?
ada fik, uang receh
500 rupiah
Dan kamu tertawa
mendengarnya. jaket itu ada pada ku karena pada saat aku iseng – iseng ngintarin
air mancur dan aku kepleset yang membuat bajuku basah.
Komunikasi kita tetap berjalan lancar disela- sela
kesibukan kita masing – masing. Aku bersyukur ternyata jarak tak membuat
persahabatan kita terhenti, maka sudah seharusnya kita berterima kasih pada
penemu alat komunikasi.
hingga pada hari itu tiba semuanya tak lagi sama
Bersambung
#ODOP
HariKelima
HariKelima
Sbg prolog "memancing" niy...gmana slanjutnya yaa? Tapi stujuh ama mbak Febie...khususnya yg percakapan, mbsk Gadielok...
BalasHapus